Sabtu, 04 Juli 2020

Jilbab Muslim

Jilbab Muslim ada di berita, untuk semua alasan yang salah. Secara tradisional, 'jilbab' adalah istilah yang menunjukkan selera berpakaian sederhana sebagaimana ditetapkan oleh hukum Islam. Beberapa kali disebut sebagai 'shaylah' atau 'tarhah,' jilbab hanyalah sepotong kain persegi atau persegi panjang yang digunakan untuk menutupi kepala. Kata itu sendiri berasal dari kata Arab haji, yang berarti "bersembunyi dari pandangan atau menyembunyikan." Karena itu, kata hijab sebenarnya menunjukkan 'kerudung fisik' yang menutupi kepala dan wajah.

Jilbab Muslim:
Pakaian yang Praktis dan Penuh Hormat adalah masalah pilihan pribadi dan pengaruh budaya tempat seseorang tinggal. Menurut hukum Islam, kesopanan dalam pakaian adalah tanda penghormatan kepada Tuhan dan tidak ada hubungannya dengan dominasi laki-laki terhadap perempuan, ketundukan atau bahkan hak Pakaian Muslim asasi manusia, seperti beberapa debat tentang kepala Islam yang membahas aturan salah menggambarkan. Faktanya adalah bahwa komunitas Muslim di negara-negara barat tumbuh dalam ukuran dan kehadiran. Perdebatan mengenai pakaian tradisional berkaitan dengan mengintegrasikan masyarakat yang bukan penduduk ke dalam nilai-nilai dan budaya yang ada di negara tempat mereka tinggal.

Wanita Muslim yang memberikan wawancara kerja mengenakan jilbab, sama-sama rentan untuk ditanyai mengenai apakah mereka berencana untuk mengenakan jilbab setiap saat. Perbedaan yang harus dibuat di sini, lebih disukai dalam proses wawancara itu sendiri, adalah bahwa pakaian yang sederhana tidak berarti bahwa orang tersebut dengan cara apa pun lebih rendah atau tidak mampu melakukan pekerjaan yang ada. Kesederhanaan sebenarnya adalah kualitas yang sangat diinginkan di tempat kerja dan sebagian besar karyawan puas membiarkan karyawan mengikuti kode budaya mereka selama masalah yang lebih besar, seperti Busana Muslim keselamatan, tidak terpengaruh. Misalnya, pakaian longgar bisa berbahaya saat mengoperasikan mesin atau peralatan, jika tidak diselipkan dengan aman.

Negara-negara Muslim sekuler tertentu, seperti Turki, juga telah menyaksikan sejumlah wanita memilih untuk mengenakan jilbab karena kebangkitan minat dalam Islam di daerah-daerah ini.

Jilbab Muslim: Siapa Kata Mereka Membosankan?
Kesederhanaan tidak segera menyamakan jilbab Muslim dengan blandness. Sementara warna konservatif, seperti hijau, abu-abu, biru, dan hitam dan putih, dipilih oleh banyak orang, tidak ada aturan mengenai gaya, warna atau kain. Jilbab datang dalam berbagai warna, selain hiasan olahraga seperti bordir, cetakan, pola dan tenun. Kain berkisar dari katun hingga sutra dan wol, sehingga memastikan bahwa jilbab dapat dikenakan untuk kenyamanan selama cuaca buruk juga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar